Entri Populer

Senin, 04 Oktober 2010

Sekolahku Masa Depanku, Surga, dan Nerakaku

Sekolahku masa depanku . Kalo kita gak sekolah , gimana kita mau sukses ? Apa bisa kita dapet kerja hanya dengan ijazah SD ? SMP ? Susah !

Sekolahku surgaku . Ketika kita merasa tidak nyaman di rumah , sekolah akan menjadi rumah kedua kita yang nyaman . Walaupun hanya sebagian orang yang berpikiran seperti itu .

Sekolahku nerakaku . Itulah kata - kata yang cocok untuk sebagian besar para pelajar di Indonesia . Gak usah jauh - jauh se-Indonesia-lah . Se-Yogyakarta aja . Atau lihat satu sekolahmu . Lihat teman - temanmu .

Berapa persen dari mereka yang menganggap sekolah mereka sebagai masa depannya ?
Berapa persen dari mereka yang menganggap sekolah mereka sebagai surganya ?
Dan berapa persen dari mereka yang menganggap sekolah mereka sebagai nerakanya ?

Apa yang mereka pikirkan ya ?

"Sekolah bikin bosen . Pelajarannya susah - susah !"
"Sekolah cuman bikin duit abis ! Mending buat hang-out aja !"
"Apaan tuh FISIKA ? KIMIA ? MATEMATIKA ? EKONOMI ? SOSIOLOGI ? capek deeeeh !!!"

"Sekolah tu jembatan ilmu . Jangan menyepelekan sekolah !"
"Walopun bayar mahal , toh kita dapat timbal baliknya juga kok"
"Kalo kita niat sekolah dan niat belajar , kita pasti bakal tahu kok tentang pelajaran - pelajaran yang sebelumnya kita gak tau"

Aku sendiri belum berani buat menghakimi para pelajar yang nggak nggak terlalu jauh . Cuman secara umum aja .
Kita liat aja diri kita sendiri . Menganggap sekolah kita itu sebagai apa ? Masa depan , surga , atau neraka kita ?
Kita perlu bercermin mungkin . Lihat aja pemimpin kita disana . Apakah mereka telah menjalankan tugas mereka dengan baik ? Kita kelak akan menjadi pengganti mereka . Kita adalah generasi muda yang akan menggantikan mereka yang telah membangun Indonesia . Kita seharusnya sadar akan hal itu . Tugas kita berat . Belum tentu kita bisa menjalankannya dengan benar .
Bisa lihat orangtua yang membiayai sekolah kita ? Bisa lihat orang - orang yang tidak bisa bersekolah seperti kita ? Bisa lihat bangsa kita ini membutuhkan penerus yang 'waras' ? Sedangkan kita ini adalah penerusnya kelak .
Kalau kita punya hati nurani , pasti kita bisa melihat semua itu .